Pengertian Uji Korelasi Parsial dan Cara Analisis dengan SPSS
Pengertian Uji Korelasi Parsial
Uji korelasi parsial adalah salah satu metode statistik yang digunakan untuk mengukur hubungan antara dua variabel dengan mengontrol atau mengeliminasi pengaruh variabel lain. Analisis ini penting ketika ingin memastikan bahwa hubungan yang ditemukan tidak dipengaruhi oleh variabel lain yang mungkin berperan sebagai perancu.
Korelasi parsial berbeda dengan korelasi sederhana karena melibatkan satu atau lebih variabel kontrol. Dalam analisis korelasi sederhana, hubungan antara dua variabel diukur tanpa mempertimbangkan variabel lain. Namun, dalam korelasi parsial, kita mengisolasi pengaruh variabel ketiga sehingga dapat memahami hubungan yang lebih murni antara variabel utama.
Contoh Permasalahan Uji Korelasi Parsial
Jika ingin mengetahui hubungan antara waktu belajar (X) dan nilai ujian (Y), mungkin perlu mengontrol variabel seperti tingkat kecerdasan (Z). Korelasi parsial membantu menjawab apakah waktu belajar memengaruhi nilai ujian secara signifikan setelah mengontrol tingkat kecerdasan.
Kegunaan Uji Korelasi Parsial
1. Mengisolasi Pengaruh Variabel Kontrol
Memastikan bahwa hubungan yang ditemukan tidak dipengaruhi oleh variabel lain yang mungkin berperan sebagai pengganggu.
2. Meningkatkan Validitas Kesimpulan
Analisis ini membantu menyaring hubungan murni antara variabel yang diteliti.
3. Menjelaskan Kompleksitas Hubungan
Berguna dalam studi dengan banyak variabel yang saling terkait untuk memahami pengaruh masing-masing.
Contoh Kasus Uji korelasi Parsial
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan antara Gaji dan besar tunjangan dengan masa kerja sebagai variabel kontrol. Data penelitian berjumlah 20 orang/sampel. Berikut data penelitiannya:
Data Gaji, Tunjangan dan Lama kerja |
Dalam uji korelasi parsial ada syarat yang harus dipenuhi atau uji asumsi dasar bahwa data harus berdistribusi normal. Untuk mengetahui data normal atau tidak maka perlu melakukan uji normalitas terlebih dahulu. Pada artikel ini saya tidak membahas uji normalitas agar artikel ini tidak terlalu panjang, tetapi anda dapat membaca artikel uji normalitas melalui tautan berikut ini. "Uji Normalitas dengan SPSS"
Cara Uji Korelasi Parsial dengan SPSS
Berikut ini langkah-langkah memasukkan data penelitian ke dalam software SPSS dan selanjutnya melakukan analisis korelasi parsial:
1. Buka lembar kerja baru di SPSS dengan klik Variable View untuk membuat nama variabel. Ketik nama variabel pada kolom Name, jumlah desimal pada kolom Decimals, beri keterangan pada kolom Label dan bagian Measure ubah menjadi Scale, setelah sudah diketik maka akan tampak seperti gambar dibawah ini.
2. Setelah sudah membuat variabel lanjut memasukkan data penelitian ke lembar Data View. Klik data view selanjutnya ketik data-data penelitian sesuai kolom variabel sehingga hasilnya akan seperti berikut. Anda juga dapat melakukan copy dan paste data penelitian dari file excel ke lembar kerja di SPSS.
Baca juga: Cara Input data SPSS dari file Excel
3. Setelah data penelitian sudah diinput ke SPSS, selanjutnya klik Analyze, pilih Correlation, lalu pilih Partial pada menu sehingga muncul kotak dialog Partial Correlations.
4. Masukkan variabel Gaji dan Tunjangan ke kotak Variables dan variabel Masa kerja ke kotak Controlling for
5. Pada bagian test of significance, pilih Two-tailed dan beri centang pada Display actual significance level.
6. Selanjutnya Klik OK, maka akan keluar output SPSS uji korelasi parsial.
Interpretasi Hasil Uji Korelasi Parsial
Untuk dapat memahami lebih mudah dalam membaca hasil uji korelasi parsial, ada 3 tahapan yang harus kita lewati. Yang pertama menentukan rumusan hipotesis penelitian. Kedua, melihat teori tentang dasar pengambilan keputusan dalam uji korelasi parsial. dan yang ketiga menafsirkan hasil analisis uji korelasi parsial.
Rumusan Hipotesis Penelitian dalam Uji Korelasi Parsial
H0: Hubungan antara Gaji dan Tunjangan dengan Masa kerja sebagai variabel kontrol tidak signifikan.
H1: Hubungan antara Gaji dan Tunjangan dengan Masa kerja sebagai variabel kontrol signifikan.
Dasar Pengambilan Keputusan dalam Uji Korelasi Parsial
1. Jika nilai Significance (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima
2. Jika nilai Significance (2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak
Pada tabel Correlation diatas, kita bisa melihat korelasi antara variabel gaji dan variabel tunjangan dengan variabel kontrol adalah masa kerja, menunjukkan nilai koefisien korelasi yang besar yaitu 0,694. Nilai significance (2-tailed) sebesar 0,001 < 0,05, sehingga H0 ditolak. Jadi hubungan antara Gaji dan Tunjangan dengan Masa kerja sebagai variabel kontrol adalah signifikan.
Demikian artikel tentang Uji korelasi parsial dan cara analisisnya menggunakan SPSS, terima kasih, semoga artikel ini bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar