Cara Membuat Kerangka Teori Penelitian

Cara Membuat Kerangka Teori Penelitian

Sebentar lagi Anda akan memahami pengertian teori, fungsi teori, macam-macam teori, dan cara membuat kerangka teori penelitian. 

lanjutkan membaca..

Kita mulai dari pengertian teori.

Pengertian Teori

Untuk melakukan analisis terhadap data yang diperoleh dalam penelitian ini, diperlukan teori. Teori digunakan sebagai alat analisis untuk menjelaskan, meramalkan dan mengendalikan data untuk memperoleh kesimpulan penelitian. Seorang ahli sosiologi Jonathan H.Tunner merumuskan bahwa sebuah teori dibangun sebagai aktivitas intelektual yang disebut ilmu pengetahuan untuk mencapai tujuan yakni: 

Pertama, mengklasifikasi dan mengorganisasikan peristiwa-peristiwa di dunia sehingga dapat ditempatkan pada perspektif tertentu. 
Kedua, untuk menjelaskan sebab terjadinya peristiwa masa lampau dan meramalkan kapan, dimana dan bagaimana peristiwa dimasa datang akan terjadi.
Ketiga, untuk meramalkan sebuah pengertian secara naluriah, memuaskan mengenai mengapa dan bagaimana peristiwa dapat terjadi.   

Cooper and Schindler sebagaimana dikutip Sugiyono, mengemukakan bahwa teori adalah seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang tersusun secara sistematis yang dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. 

Teori yang dinyatakan oleh Wiliam Wiersma, adalah generalisasi atau kumpulan generalisasi yang bisa digunakan untuk menjelaskan fenomena-fenomena secara sistematik.

Goodson dan Marx sebagaimana dikutip Moleong menyatakan bahwa teori ialah aturan yang menjelaskan proposisi atau seperangkat proposisi yang berkaitan dengan beberapa fenomena alamiah dan terdiri atas representasi simbolik dari: 

Pertama, hubungan-hubungan yang dapat diamati diantara kejadian-kejadian (yang diukur). 
Kedua,mekanisme atau struktur yang diduga mendasari hubungan-hubungan demikian. 
Ketiga, hubungan-hubungan yang disimpulkan serta mekanisme dasar yang dimaksudkan untuk data dan yang diamati tanpa adanya manisfestasi hubungan empiris apapun secara langsung.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di paragraf sebelumnya, dapat disimpulkan pengertian teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antarvariabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.

Macam-Macam Teori

Ada tiga macam teori menurut Mark, sebagaimana dikutip Siti Rahayu Haditono, dalam Sugiyono, yaitu:

  1. Teori yang deduktif, yaitu memberikan keterangan dimulai dari sesuatu perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data akan diterangkan. 
  2. Teori yang induktif, adalah cara menerangkan dari data kearah teori. 
  3. Teori fungsional, yaitu saling pengaruh antara teori dengan data, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori kembali dipengaruhi oleh data.

Dalam penelitian, teori menjadi sangat penting, terutama penelitian kuantitatif. Karena teori dan hipotesis adalah dua pengertian yang lebih dahulu harus dipahami sebaik-baiknya di dalam mempelajari dasar-dasar penelitian. Karena kedudukan kedua pengertian tersebut sangat penting dan sangat sentral.Teori dibutuhkan sebagai pegangan pokok secara umum, sedangkan hipotesis dibutuhkan sebagai penjelasan problematik yang dicarikan pemecahannya.

Baca Juga: Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Penelitian Kuantitatif

Fungsi Teori dalam Penelitian

Teori mempunyai peranan yang penting bagi penelitian. Berikut ini fungsi teori dalam penelitian menurut Snelbecker, dalam Moleong, sebagai berikut:

  1. Untuk mensistematiskan penemuan-penemuan penelitian.
  2. Menjadi pendorong untuk menyusun hipotesis yang mengarahkan peneliti untuk menemukan jawaban penelitian.
  3. Untuk membuat ramalan atas dasar penemuan dan menerangkan perilaku.
  4. Menyajikan penjelasan.
  5. Teori mengarahkan perhatian peneliti kepada fakta-fakta yang akan dikumpulkan dari kenyataan yang luas.
  6. Teori membantu menentukan fakta yang relevan dengan penelitian.
  7. Teori merangkum pengetahuan. Teori merangkum fakta-fakta dalam bentuk generalisasi dan prinsip-prinsip, sehingga lebih mudah dipahami dalam rangka generalisasi itu.
  8. Teori juga melihat hubungan antara generalisasi-generalisasi yang serba komplek dengan membentuk sistem-sistem pemikiran ilmiah.
  9. Teori meramalkan fakta. 
  10. Sebagai dasar berpijak yang kuat bagi masalah yang akan diteliti.
  11. Dengan teori peneliti dapat mempertegas variabel yang menjadi fokus penelitian.
  12. Teori penelitian dapat digunakan sebagai alat untuk memprediksi apa yang akan terjadi pada gejala alam atau gejala sosial tertentu.
  13. Teori juga berfungsi untuk menjelaskan suatu gejala atau fenomena sosial atau peristiwa-peristiwa alam yang dihadapi.
  14. Bahkan dengan teori bisa melakukan kontrol terhadap kemungkinan kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.

Cara Menyusun Kerangka Teori Penelitian

Untuk melakukan kegiatan penelitian, seorang peneliti diharuskan membangun kerangka teori penelitiannya. Untuk memudahkan penyusunan kerangka teori tersebut perlu mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 

  1. Menetapkan variabel yang akan diteliti dan jumlahnya.
  2. Kumpulkan sumber-sumber bacaan, berupa buku, kamus, ensiklopedia, jurnal ilmiah, laporan penelitian dan lain- lain, yang relevan dengan setiap variabel yang akan diteliti.
  3. Pilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang terdapat dalam daftar isi buku. Khusus referensi berupa laporan penelitian, hal yang perlu diperhatikan adalah judul penelitian, pokok masalah, teori yang digunakan, sampel penelitian, teknik pengumpulan data, analisis dan kesimpulan.
  4. Mencari definisi setiap variabel yang akan diteliti dalam setiap sumber bacaan, kemudian bandingkan antara satu sumber dengan sumber lainnya, selanjutnya pilihlah definisi yang dianggap paling sesuai dengan variabel penelitian yang akan dilakukan. 
  5. Bacalah semua isi buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti, kemudian lakukan analisis, renungkan dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri mengenai isi setiap sumber yang dibaca.
  6. Teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber tersebut kemudian dideskripsikan dengan bahasa sendiri. Sumber-sumber bacaan yang isinya telah dikutip sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori, harus dicantumkan baik dalam catatan kaki maupun daftar pustaka.


Demikian artikel yang berjudul Cara Membuat Kerangka Teori Penelitian. Semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih telah membaca sampai sini. 


Referensi:

Abubakar Rifai. 2020. Pengantar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Suka-Press UIN Sunan Kalijaga


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca nilai R Tabel dan Download R Tabel (Tabel R)

Perbedaan Scale, Nominal dan Ordinal pada Measure di SPSS

Analisis Crosstab dengan SPSS [Uji Chi-Square dan Correlation]

Pengertian Data View dan Variabel View SPSS serta Fungsinya

Cara Analisis Regresi Linear Berganda dengan SPSS