Cara Uji Heteroskedastisitas dengan SPSS

Pengertian Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada semua pengamatan pada model regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastiditas. Uji heteroskedastisitas merupakan bagian dari uji asumsi klasik yang digunakan untuk melihat apakah terjadi ketidaksamaan varian dari nilai residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Pada heteroskedastisitas, kesalahan yang terjadi tidak random, tetapi menunjukan hubungan sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel. Sebagai contoh, heteroskedastisitas akan muncul dalam bentuk residu yang semakin besar, jika pengamatan semakin besar. Berikut ini dampak jika terjadi heteroskedastisitas:

  1. Penaksiran yang diperoleh menjadi tidak efisien, hal ini disebabkan karena variansinya sudah tidak minim lagi.
  2. Kesalahan baku koefisien regresi akan terpengaruh, sehingga akan memberikan indikasi yang salah dan koefisien determinasi memperlihatkan daya penjelasan yang terlalu besar.

Info tambahan:

Residual: Selisih antara nilai observasi dengan nilai prediksi.
Koefisien determinasi: Menunjukkan besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Ada beberapa cara dalam melakukan uji heteroskedastisitas, antara lain Uji Koefisien Korelasi Spearman, Uji Park dan Uji Glejser. Pada tutorial kali ini, kita akan menggunakan Uji Glejser untuk mengetahui apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak.

Contoh Kasus Uji Heteroskedastisitas

Suatu karyawan akan melakukan analisis regresi untuk melihat pengaruh besarnya gaji terhadap tunjangan yang diperoleh. Terdapat 2 variabel, Gaji merupakan variabel Independen dan Tunjangan merupakan variabel Dependen. Berikut ini datanya:

Data gaji

Data diatas akan kita olah menggunakan SPSS untuk menguji heteroskedastisitas dengan metode Glejser.

Uji Heteroskedastisitas menggunakan metode Glejser dengan SPSS 

Uji glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Ada aturan dalam mengambil keputusan uji heteroskedastisitas. Berikut pedoman pengambilan keputusan uji heteroskedastisitas dengan metode Glejser:

  1. Jika nilai Signifikansi (Sig) > 0.05 maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas 
  2. Jika nilai Signifikansi (Sig) < 0.05 maka terjadi gejala heteroskedastisitas 

Langkah-langkah Uji Glejser dengan SPSS

Berikut ini langkah-langkah uji heteroskedastisitas dengan metode Glejser:

1. Buka software SPSS, langkah awal yaitu input data di SPSS dengan cara klik Variable View untuk membuat variabel. Pada kolom Name ketik X pada baris pertama dan Y pada baris kedua.
Pada kolom label ketik Gaji pada baris pertama dan Tunjangan pada baris kedua.
Pada kolom Decimals, kita tetapkan jumlah digit setelah koma. Untuk variabel X = 0, variabel Y = 0.
Pada kolom Measure kita pilih Scale untuk kedua variabel. Scale dipilih karena jenis data ini adalah data rasio (data angka).
Untuk kolom-kolom lainnya tidak perlu di setting (tidak perlu di ubah-ubah). Berikut ini tampilan variable view SPSS.
Tampilan variable view spss

2. Selanjutnya kita input data dengan cara klik bagian Data View, lalu menuliskan langsung data pada SPSS. Apabila data Anda sudah disusun di Microsoft Excel maka bisa dengan cara copy dan paste. Berikut ini tampilan Data View SPSS.

Tampilan data view spss

3. Langkah pertama yaitu mencari nilai unstandardized residual. Caranya yaitu klik Analyze, pilih Regression, lalu pilih Linear. Kemudian akan muncul kotak dialog Linear Regression. 

Kotak dialog linear regression

4. Masukkan variabel X (gaji) ke kotak Independent dan variabel Y (Tunjangan) ke kotak Dependent. Lalu klik Save.

Masukkan variabel pada kotak dialog linear regression

5. Setelah itu, maka muncul kotak dialog Linear Regression: Save seperti berikut.

Kotak dialog Linear Regression: Save

6. Pada kotak residuals, beri tanda centang pada Unstandardized. Kemudian klik Continue, sehingga kembali ke kotak dialog sebelumnya. Selanjutnya klik OK. Hiraukan output SPSS, Anda buka bagian data view SPSS, maka bertambah satu variabel dengan nama RES_1. Berikut ini tampilan variabel RES_1.

Variabel baru RES_1

7. Langkah kedua yaitu mencari nilai absolute residual. Caranya yaitu klik Transform, lalu klik Compute Variable, Sehingga muncul kotak dialog Compute Variable.

Kotak dialog Compute Variable

8. Pada kotak Target Variable, ketik mana variabel baru, yaitu ABS_RES (absolute residual). Kemudian klik pada kotak Numeric Expression, lalu ketikkan ABS. Lalu masukkan variabel Unstandardized Residual (RES_1) ke kotak Numeric Expression dengan klik tanda penunjuk. Setelah itu ketik tanda kurung, maka lengkapnya akan tertulis ABS(RES_1). Perintah ini untuk menghitung nilai absolute dari residual.

Membuat variabel absolut residual

9. Selanjutnya klik OK, sehingga muncul variabel baru bernama ABS_RES pada tampilan data view SPSS.

Variabel baru ABS_RES

10. Langkah ketiga melakukan uji glejser dengan cara meregresikan nilai variabel independen dengan ABS_RES. Caranya klik Analyze, pilih Regression, lalu pilih Linear. Sehingga muncul kotak dialog Linear Regression.

Kotak dialog Linear Regression SPSS

11. Masukkan variabel ABS_RES ke kotak Dependent, kemudian masukkan variabel X (gaji) ke kotak Independent.

12. Langkah terakhir klik OK, maka keluar output seperti gambar di bawah ini.

Interpretasi Output Uji Glejser dengan SPSS

Output uji glejser dengan spss

Tabel yang digunakan untuk mengambil keputusan yaitu tabel Coefficients pada kolom Sig. Pada tabel Coefficient, ABS_RES berperan sebagai variabel dependen.

Dapat dilihat pada tabel diperolah nilai Sig. Variabel Gaji sebesar 0.970 > 0.05, seperti dasar pengambilan keputusan diatas, dapat disimpulkan bahwa data tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Karena tidak terjadi heteroskedastisitas maka data telah memenuhi uji asumsi klasik heteroskedastisitas.

Anda juga dapat menyimak tutorial uji heteroskedastisitas dalam bentuk penjelasan video dibawah ini.



Demikian artikel terkait Cara Uji Heteroskedastisitas dengan SPSS, semoga artikel ini bermanfaat. Terimakasih telah mengunjungi blog faqirilmu.com, jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar ya :)


Referensi:

Purnomo, R. A. 2016. Analisis Statistik Ekonomi dan Bisnis dengan SPSS. Ponorogo: Penerbit Wade Group.

















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Scale, Nominal dan Ordinal pada Measure di SPSS

Cara Membaca nilai R Tabel dan Download R Tabel (Tabel R)

Cara Analisis Regresi Linear Berganda dengan SPSS

Analisis Crosstab dengan SPSS [Uji Chi-Square dan Correlation]

Pengertian Uji T dan Uji F serta Cara Analisis dengan SPSS