Cara Uji Validitas dengan SPSS: Panduan Lengkap untuk Pemula

Cara Uji Validitas dengan SPSS

Cara uji validitas dengan SPSS

Saat melakukan penelitian, terutama dalam bidang sosial atau pendidikan, kita sering menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Namun, sebelum digunakan, kuesioner tersebut harus melewati uji validitas terlebih dahulu untuk memastikan bahwa butir-butir pertanyaan benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Salah satu cara termudah untuk melakukan uji validitas adalah dengan menggunakan software statistik seperti SPSS. Nah, pada artikel ini, saya akan menjelaskan langkah-langkah melakukan uji validitas dengan SPSS secara praktis.

Apa Itu Uji Validitas?

Uji validitas bertujuan untuk mengetahui apakah suatu item pertanyaan dalam kuesioner valid atau tidak. Valid berarti item tersebut mampu mengukur konstruk atau  variabel yang dimaksud.

Jenis uji validitas yang sering digunakan dalam SPSS adalah validitas korelasi Pearson (product moment). Artinya, kita mengorelasikan skor tiap item dengan skor total, lalu melihat apakah korelasi tersebut signifikan atau tidak.

Sebelum melakukan uji validitas, pastikan:

  1. Data sudah diinput ke SPSS.
  2. Responden minimal berjumlah 30 orang (semakin banyak, semakin baik).
  3. Kuesioner memiliki beberapa butir pertanyaan untuk satu variabel tertentu.

Contoh Kasus Uji Validitas:

Pada contoh kasus kali ini kita menggunakan 1 variabel yaitu variabel Bukti Langsung (X1), yang mempunyai enam item pertanyaan. Terdapat 30 responden dalam pengisian kuesioner.

Kuesioner skala likert
Kuesioner Skala likert

Rekapitulasi Kuesioner skala likert
Rekapitulasi Kuesioner skala likert

Langkah pertama sebelum melakukan uji validitas adalah membuat variabel baru yang merupakan penjumlahan total dari 6 pertanyaan pada kuesioner. 

Berikut ini langkah-langkah membuat variabel baru bernama "total":

1. Buka aplikasi SPSS, lalu masukkan data seperti gambar di bawah ini

Tampilan variable view spss
Tampilan variable view SPSS

Tampilan Data view SPSS
Tampilan Data view SPSS

2. Klik Transform, lalu Compute Variable pada menu sehingga muncul kotak dialog Compute Variable.

Kotak dialog Compute Variable
Kotak dialog Compute Variable

3. Ketik nama variabel "Total" pada kolom Target variabel.

3. Masukkan dan jumlahkan semua variabel dari pertanyaan 1 sampai pertanyaan 6 pada kotak Numerik Expression.

4. Selanjutnya klik OK, sehingga muncul output SPSS yaitu menampilkan variabel baru bernama total (pada tampilan data view SPSS).

Variabel baru, total

Langkah-langkah Uji Validitas dengan SPSS

Setelah Anda memperoleh variabel baru (variabel total), maka langkah selanjutnya melakukan uji validitas. Berikut ini langkah-langkah uji validitas dengan SPSS:

1. Klik Analyze, lalu Regression, lalu pilih Bivariate pada menu sehingga muncul kotak dialog Bivariate Correlation.

Kotak dialog Bivariate Correlation

2. Masukkan semua variabel pertanyaan, termasuk variabel total pada kotak Variables.

Kotak dialog Bivariate Correlation

3. Beri centang pada Pearson pada bagian Correlation Coefficients dan pilih Two-tailed pada Test of Significance.

4. Beri centang pada Flag significant correlations.

5. Klik OK sehingga muncul Output SPSS menampilkan hasil seperti berikut:

Output Uji validitas SPSS
Output Uji Validitas

Interpretasi Output Uji Validitas SPSS

Setelah memperoleh output uji validitas, maka langkah selanjutnya membandingkan hasil yang diperoleh pada SPSS dengan pedoman pengambilan keputusan, sehingga kita dapat mengetahui apakah item pertanyaan tersebut valid atau tidak. 

Untuk pedoman pengambilan keputusan dalam uji validitas adalah sebagai berikut:

Jika nilai r hitung > r tabel, maka variabel pertanyaan valid
Jika nilai r hitung < r tabel, maka variabel pertanyaan tidak valid 

Contoh kita akan menganalisis apakah pertanyaan 1 valid atau tidak. Berdasarkan output Correlations diketahui nilai r hitung (pertemuan baris Pearson Correlation dengan kolom Total) adalah 0,812. Selanjutnya mencari nilai r tabel dengan N=25 pada signifikansi 5%, diperoleh nilai r tabel sebesar 0.396. Silahkan lihat gambar ilustrasi berikut:

R tabel
R tabel

Download r tabel 

Catatan: Untuk mencari r tabel caranya yaitu pilih level signifikansi, pada kasus ini menggunakan signifikansi 0,05 atau 5%. Nilai r tebal diperoleh dengan pertemuan antara N (jumlah responden dengan) dengan level signifikansi.

Setelah memperoleh nilai r tabel, selanjutnya membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Diperoleh r hitung (0.801) > r tabel (0.396), maka item pertanyaan 1 valid. Cara yang sama untuk analisis pertanyaan selanjutnya. Berikut ini hasil akhir dari rangkuman uji validitas.

Rangkuman hasil uji validitas

Pada pertanyaan 4 tidak valid, karena nilai r hitung < r tabel. 

Tambahan info:

Apabila ada pertanyaan yang tidak valid, maka ada beberapa solusi yaitu:

  1. Mengganti dengan pertanyaan yang lain dan melakukan pengambilan data ulang.
  2. Melakukan pengambilan data ulang tanpa menganti pertanyaan.
  3. Tidak menganti pertanyaan dan tidak membagikan ulang kuesioner kepada responden. Hanya pertanyaan yang tidak valid di hapus saja dan tidak diikutkan dalam uji selanjutnya (uji reliabilitas). (dengan catatan pertanyaan yang valid, sudah dapat mengambarkan variabel yang diteliti). 


Kesimpulan
Uji validitas sangat penting untuk memastikan bahwa alat ukur (kuesioner) yang kita gunakan benar-benar relevan dan akurat. Dengan SPSS, uji validitas bisa dilakukan dengan mudah dan cepat. Pastikan kamu selalu melakukan uji ini sebelum melanjutkan ke analisis data selanjutnya yaitu uji reliabilitas.

Terima kasih sudah membaca sampai akhir, semoga bermanfaat, salam faqirilmu.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Scale, Nominal dan Ordinal pada Measure di SPSS

Cara Membaca nilai R Tabel dan Download R Tabel (Tabel R)

Cara Analisis Regresi Linear Berganda dengan SPSS

Pengertian Uji T dan Uji F serta Cara Analisis dengan SPSS

Analisis Crosstab dengan SPSS [Uji Chi-Square dan Correlation]