Postingan

Cara Uji Reliabilitas dengan SPSS: Panduan Lengkap untuk Pemula

Gambar
Cara Uji Reliabilitas dengan SPSS Pada artikel sebelumnya kita sudah membahas tentang Cara uji validitas dengan SPSS . Setelah selesai uji validitas kita lanjut melakukan uji reliabilitas untuk melihat  konsistensi/kehandalan kuesioner penelitian.  Apa Itu Reliabilitas? Reliabilitas mengacu pada tingkat konsistensi suatu instrumen dalam mengukur sesuatu. Jika suatu alat ukur digunakan berulang kali dalam kondisi yang sama  dan menghasilkan hasil yang serupa, maka alat tersebut dikatakan reliabel atau handal. Dalam penelitian kuantitatif , terutama yang melibatkan kuesioner ,  uji reliabilitas adalah langkah penting untuk memastikan bahwa instrumen tersebut memberikan hasil yang konsisten. Untuk mengetahui kuesioner itu handal atau tidak maka perlu mencari nilai Cronbach alpha. Instrumen kuesioner dinyatakan reliabel (handal) apabila nilai  Cronbach's alpha > 0.6 (Ghozali, 2005) Contoh sederhana: jika Anda menggunakan termometer untuk mengukur suhu tubuh sese...

Cara Menentukan Uji Statistik yang Tepat untuk Skripsi (Panduan Lengkap untuk Mahasiswa)

Gambar
Cara Menentukan Uji Statistik yang Tepat untuk Skripsi Menentukan uji statistik yang tepat adalah langkah penting dalam skripsi atau penelitian kuantitatif. Banyak mahasiswa/pelajar yang bingung  dalam memilih uji statistik yangg tepat, seperti uji T, ANOVA, korelasi , atau uji regresi. Pada artikel ini akan membantu kamu dalam memahami cara memilih  uji statistik yang sesuai berdasarkan jenis data dan tujuan penelitianmu. 1. Pahami Jenis Data dan Skala Pengukuran Data penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan sifatnya (kualitatif dan kuantitatif), berdasarkan skala pengukurannya (nominal, ordinal, interval, dan rasio),  serta sumbernya (primer dan sekunder). Data kualitatif berupa deskripsi atau narasi, sedangkan data kuantitatif berupa angka. Data primer diperoleh langsung  dari sumber pertama, sedangkan data sekunder sudah tersedia dan diperoleh dari sumber lain. Berikut ini adalah penjelasan lebih detail tentang jenis-jenis data penelitian:   1. Berdasa...

Cara Uji Validitas dengan SPSS: Panduan Lengkap untuk Pemula

Gambar
Cara Uji Validitas dengan SPSS Saat melakukan penelitian, terutama dalam bidang sosial atau pendidikan, kita sering menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Namun, sebelum digunakan,  kuesioner tersebut harus melewati uji validitas terlebih dahulu untuk memastikan bahwa butir-butir pertanyaan benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.  Salah satu cara termudah untuk melakukan uji validitas adalah dengan menggunakan software statistik seperti SPSS . Nah, pada artikel ini, saya akan menjelaskan  langkah-langkah melakukan uji validitas dengan SPSS secara praktis. Apa Itu Uji Validitas? Uji validitas bertujuan untuk mengetahui apakah suatu item pertanyaan dalam kuesioner valid atau tidak. Valid berarti item tersebut mampu mengukur konstruk atau   variabel yang dimaksud. Jenis uji validitas yang sering digunakan dalam SPSS adalah validitas korelasi Pearson (product moment). Artinya, kita mengorelasikan skor tiap item dengan skor total,  lalu me...

Cara Input Data Kuesioner Skala Likert di SPSS

Gambar
Cara Input Data Kuesioner Skala Likert pada SPSS Pada artikel kali ini kita akan membahas tutorial cara memasukkan data kuesioner skala likert di software SPSS. Langsung aja kita mulai dari pengertian skala likert dulu. Skala Likert adalah salah satu skala pengukuran yang sering digunakan dalam penelitian sosial, psikologi, dan pendidikan untuk mengukur sikap, pendapat,  atau persepsi responden terhadap suatu pernyataan. Berikut ini langkah-langkah input data kuesioner skala likert di SPSS: 1. Menyiapkan Data Kuesioner Skala Likert Sebelum menginput data ke dalam SPSS , pastikan Anda memiliki kuesioner dengan pertanyaan berbasis skala Likert. Biasanya, skala ini terdiri dari 3 hingga 7  pilihan jawaban, seperti: Sangat Tidak Setuju (1) Tidak Setuju (2) Netral (3) Setuju (4) Sangat Setuju (5) Misalnya, jika Anda memiliki 5 pernyataan dengan skala 1-5, maka data yang dikumpulkan dari responden akan berbentuk tabel dengan baris sebagai responden dan  kolom sebagai pernyataa...

Cara Mengatasi Data Tidak Berdistribusi Normal dengan SPSS

Gambar
Cara Mengatasi Data Tidak Normal dengan SPSS Dalam analisis statistik, asumsi normalitas data sangat penting, terutama dalam uji parametrik seperti regresi linier , ANOVA , dan uji-t .  Jika data yang digunakan tidak berdistribusi normal, maka hasil analisis bisa menjadi tidak valid. Oleh karena itu, perlu dilakukan langkah-langkah untuk mengatasi  data yang tidak normal. Sebelum mengatasi data tidak normal, Kita harus tau hal-hal yang menyebabkan data tidak berdistribusi normal.  Berikut ini beberapa penyebab data bisa berdistribusi tidak normal: 1. Ukuran Sampel Kecil Ketika ukuran sampel terlalu kecil (misalnya kurang dari 30), distribusi data sering kali tidak mengikuti distribusi normal.  Semakin besar sampel, semakin mendekati distribusi normal sesuai dengan Teorema Limit Central. 2. Adanya Outlier (Pencilan) Outlier adalah nilai ekstrem yang sangat berbeda dari data lainnya. Nilai ini bisa menyebabkan distribusi menjadi miring  (skewed) atau memiliki kurt...